http://www.blogger.com/img/blank.gif Welcome In Blog Masyhuri Amzah: 2009
 
oleh ; masyhuri amzah

Menentukan nilai dari energi dari belajar di backpropagation

  1. Tentukan networknya dalam percobaan ini kita menggunakan network : sample 1.net
  2. Samplenya kita gunakan AND

Gambarnya ada disamping kiri







  1. Dan dalam belajar kita gunakan Learn Rate : 0.5 critical error : 0.04 banyaknya step : 100 momentum : 0 dan epoch : 0 dan di multi step hasilnya bisa dilihat gambar disamping.


















|

Misalnya Saya diberi tanggung jawab mengelola Call Center di perusahaan X. Setelah berjalan sekian lama, Saya merasa Call Center yang saya kelola berjalan dengan baik, dan saya pun tidak pernah mengalami permasalahan yang berarti. Namun, suatu ketika pihak direksi menanyakan: “Pak X, bagaimana keadaan Call Center Anda?”
Ada laporan-laporan dari sistem telepon, sistem penjadwalan, sistem voice response dan perangkat teknologi lainnya. Ada pula statistik produktivitas, ukuran monitoring kualitas, laporan sales, survey kepuasan pelanggan dan seabrek-abrek daftar lainnya. Pembuatan laporan dengan volume menggunung ini mungkin telah menghabiskan begitu banyak waktu dan sumber daya Anda, bahkan seringkali tanpa tujuan yang jelas.
Jika tidak ada ukuran-ukuran yang jelas mengenai keefektifan Call Center dan keseluruhan misi perusahaan, percuma saja Anda repot-repot mengumpulkan dan menganalisis data Anda. Akhirnya? Anda pun bakal kesulitan menjawab pertanyaan sederhana tersebut. Karenanya, 3 cara efektif mengukur kinerja Call Center berikut ini sangat penting diperhatikan.
1. Menentukan Tujuan
Daripada Anda susah-susah mencoba menyusun dan memroses data-data yang menumpuk di database, di meja kerja, dan di filling cabinet, kenapa Anda tidak mencoba untuk lebih selektif? Fokuslah pada apa yang benar-benar penting untuk kebutuhan Anda, begitulah saran Gail Sprague, seorang pakar Call Center dari Vanguard Communications. Tetapkan sumber dan jenis data apa yang berdampak langsung pada kebutuhan dan sasaran bisnis perusahaan Anda. Apakah ingin menyediakan customer service yang lebih baik, memperbaiki proses dan work flow, atau meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya?Gail menyarankan agar jumlah fokus pengukuran pun dibatasi. Fokuslah pada tiga sampai lima pengukuran yang sungguh-sungguh merefleksikan keberhasilan Call Center Anda. Misalnya, jika Call Center Anda bertujuan menghasilkan duit, mungkin Anda cukup memonitor abandon rate-nya, service level dan volume penjualan. Jika Anda mengelola help desk atau technical support, mungkin Anda lebih mementingkan masalah penyelesaian “done in one” dan kepuasan pelanggan. Setelah ukuran-ukuran diperoleh, tentukan mana yang penting untuk Call Center, tujuan bisnis dan customer Anda, ujar Gail.
Sasaran-sasaran yang Anda tentukan untuk Call Center Anda tentunya bertujuan utama memenuhi kepentingan bisnis dan operasional terpenting untuk perusahaan Anda. Namun, jangan lupa untuk meninjau masing-masing sasaran secara rinci – hal apa saja yang terlibat, hasil akhirnya seperti apa, dan sumber daya dan skill apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu – dan, pastikan tidak bentrok satu sama lainnya. Misalnya, jika tujuan bisnis utamanya adalah penghematan, mungkin Anda akan mementingkan handling time lebih pendek. Namun, jika kepuasan pelanggan juga tujuan utama, mungkin akan timbul konflik. Agen Call Center yang ditugasi menangani volume telepon yang tinggi jelas tidak punya waktu untuk membangun percakapan yang hangat dengan si penelepon, atau malah bisa jadi memutuskan begitu saja percakapan hanya untuk mengejar target AHT (average handling time). Untuk menghindari hal ini, jangan melulu berpatokan pada pengukuran sebagai satu-satunya sasaran. Jadikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dan operasional terpenting sebagai sasaran utama dan gunakan ukuran-ukuran sebagai panduan untuk mencapainya.
2. Bagaimana Cara Mengukurnya?
Setelah Anda menentukan ukuran-ukuran terpenting yang sesuai tujuan bisnis dan misi perusahaan Anda, langkah berikutnya bagaimana Anda mengukurnya? Menurut Gail, Anda tidak bisa bergantung pada standar industri, karena memang standar industrinya tidak ada. Mengacu pada survei statistik? Ini pun kurang tepat, karena setiap Call Center berbeda, dengan tujuan dan sasaran berdasarkan pengalaman dan ekspektasi yang berbeda pula. Namun, lanjut Gail, mengetahui apa yang dilakukan Call Center pesaing juga berguna, seperti apa saja yang berhasil atau gagal mereka terapkan, serta pelajaran-pelajaran apa yang mereka peroleh. Beberapa studi benchmarking tersedia untuk membantu Anda mengetahui apa yang diukur Call Center lain dan bagaimana mereka melakukannya. Namun, perhatikan hal-hal yang hanya benar-benar berhubungan dengan tujuan bisnis Anda, saran Gail.Selain itu, kunci pengukuran yang baik adalah konsistensi. Review kembali kebijakan dan prosedur bisnis untuk memandu penanganan contact, proses dan pengukuran-pengukuran yang terkait, guna memastikan bahwa semua pihak bekerja dengan cara yang sama. Jadi, prosedur call handling yang baku sangat penting. Bagaimana Anda mengukur sama pentingnya dengan apa yang Anda ukur. Ukurlah dengan cara standar, dan pertahankan konsistensi di seluruh proses dan prosedur.
Untuk setiap pengukuran yang telah Anda pilih, tentukan dengan jelas data yang akan dikumpulkan. Periksa keakuratan sumber. Pastikan bahwa prosedur-prosedur baku terlaksana dengan baik untuk memastikan bahwa pengukuran tersebut merefleksikan kinerja sesungguhnya. Jika data itu berasal dari sistem (misalnya: ACD, IVR, CIS, dsb.), maka Anda perlu bekerjasama dengan tim technology support untuk memahami data dari sistem ini, dan memastikan bahwa data tersebut mencerminkan pengukuran yang Anda butuhkan. Ingat, bad data in, bad data out, begitu tandas Gail.
3. Pelaksanaan pengukuran
Pengukuran itu sendiri bukanlah sebuah tujuan, namun lebih merupakan indikasi mengenai bagaimana jalannya usaha Anda. Dengan menganalisis pengukuran yang mencerminkan tujuan bisnis perusahaan Anda secara hati-hati, Anda bisa mengetahui banyak mengenai bagaimana jalannya Call Center Anda.
Ketika pengukuran dimulai, data pun mulai mengalir masuk. Agar Anda tidak kesulitan, susunlah data ke dalam format yang mudah dipahami dan digunakan. Bentuk-bentuk seperti grafik batang, pie chart, dan matriks pembanding lebih mudah dipahami dan diolah dibandingkan system-generated report yang standar. Selain ukuran-ukuran akurat dan tepat untuk kondisi Call Center Anda, Anda juga membutuhkan benchmark dan target. Masing-masing chart dan grafik harus merefleksikan target jangka panjang Call Center Anda. Dan, jika Anda memiliki data benchmark yang bagus, bandingkan seberapa baikkah kinerja Call Center Anda terhadap benchmark ini. Jika hasil pengukuran sudah diperoleh, komunikasikan hasilnya, ujar Gail. Pengukuran digunakan oleh berbagai pihak untuk kepentingan yang berbeda-beda, jadi komunikasikan dengan jelas tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran ke seluruh tim Anda.
Karena pengukuran-pengukuran dan tujuan-tujuan yang terkait dengannya memiliki dampak yang luas, jangan simpan hasilnya untuk Anda sendiri. Setiap pihak di Call Center perlu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, dan bagaimana upaya mereka memberikan kontribusi pada keberhasilan Call Center. Intinya, sampaikan pesan bahwa semua pihak bertanggung jawab untuk mencapai sasaran bisnis tertinggi yang terefleksikan di dalam hasil pengukuran. Para karyawan di bagian lain pun perlu mengetahui apa yang terjadi di Call Center. Apakah marketing plan bekerja efektif dan banyak telepon masuk dari konsumen? Apakah ada tanggapan mengenai produk baru yang diluncurkan? Orang-orang marketing, product development dan bagian-bagian lainnya akan lebih memahami Call Center secara lebih baik dan kerjasamanya pun akan lebih erat.
Action Plan
Kadang-kadang, hasil pengukuran tidak memenuhi sasaran yang telah ditentukan. Inilah saat yang tepat untuk mereview lingkungan, proses dan prosedur Call Center Anda, serta mengembangkan action plan untuk memenuhi tujuan Anda. Misalnya, katakanlah seorang manajer Call Center mencatat total waktu transaksi dan jumlahnya melebihi target. Analisis proses adalah langkah logis berikutnya untuk menciptakan pola kerja yang lebih efisien. Setelah proses ditentukan, technology assessment adalah langkah berikutnya, saran Gail.
Otomatisasi membuat target total waktu transaksi lebih realistis. Sebuah planning yang dibuat berdasarkan analisis pengukuran dapat membantu Anda mengerjakannya lebih baik, lebih pintar dan lebih cepat. Ada kalanya target tidak bisa dipenuhi – misalnya karena tidak realistis, staf kurang, atau muncul hambatan-hambatan lainnya. Jadi penting untuk meninjau ulang dan memperbaiki ukurannya dulu, bukannya memaksakan terus beroperasi padahal target tidak akan terpenuhi dengan kondisi demikian.Dengan mengerjakan langkah-langkah di atas, paling tidak menurut Gail, Anda bisa menjawab pertanyaan seperti tersebut di awal artikel ini dengan tepat. Jelaskan mengenai pengukuran yang Anda lakukan, bagaimana memperhitungkannya dan bagaimana kaitannya dengan tujuan bisnis perusahaan. Jelaskan kepada mereka siapa yang memanfaatkan ukuran-ukuran ini, serta bagaimana dan apa action plan yang diambil ketika target tidak terpenuhi. Lebih penting lagi, Anda bisa memperlihatkan progress Call Center Anda dari waktu ke waktu. Inilah karakteristik manajemen Call Center yang baik, dan mungkin akan terdengar indah di telinga direksi perusahaan Anda, tutup Gail.

Wednesday 19 August 2009 |
oleh : masyhuri amzah

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti punya kecerdasan yang berbeda-beda. Apa yang menyebabkan?. Tentunya pertama dari peranan orang tua dalam mendidiknya dari dia kecil sampai dewasa, peran orang tua sangat penting dalam membuat anak menjadi cerdas. Jika orang tua tersebut mendidik dengan sangat disiplin maka anak itu akan menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Jika orang tuanya mendidiknya dengan semaunya maka anak tersebut kemungkinan bisa menjadi liar dan baik. Itu sangat tergantung dengan kondisi di sekitar lingkungan. Dalam perkembangan kecerdasan anak itu faktor orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh.
Peranan orang tua dalam mendidik juga bisa menjadikan anak tersebut mempunyai kecerdasan yan berbeda-beda. Karena orang tua moral anak bisa menjadi terdidik atau tidak terdidik. Jika orang tuanya mengajarkan dengan disiplin, keras maka anak bisa saja menjadi terdidik atau tidak terdidik maka tergantung pemahaman anak tersebut. Jika orang tuanya bekerja sebagai tekhnisi kemungkinan anaknya bisa menjadi tekhnisi, jika orang tuanya dokter kemungkinan anaknya menjadi dokter, dsb.
Saya sangat bersyukur karena saya dibesarkan oleh kedua orang tua saya dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih sayang orang tua saya dalam mendidik saya sangat unik karena kasih sayangnya berupa tekanan dan tekanan serta disiplin dalam menggunakan waktu. Waktu saya masih kecil saya kalau ingin pergi mengaji saya dibentak-bentak dan dipaksa saya merasa hidup ini tidak adil, di waktu teman-teman sebaya saya senang bermain saya disuruh mengaji. Tetapi sekarang baru saya sadari bahwa orang tua saya ternyata sayang kepada saya terbukti sekarang teman-teman saya tidak bisa membaca Al Qur'an. Dan saya merasa bersyukur karena di paksa dalam tekanan saya menjadi bisa membaca Al Qur'an. Karena saya seusai pulang dari mengaji saya mengulang-ulang pelajaran yang tadi didapat dan juga tidak adanya semangat pantang menyerah. Jadi kecerdasan itu menurut Dr Budi Matindas adalah sesuatu yang dinamis, yang bisa berubah-ubah dan harus diulang-ulang serta adanya kemauan dari dalam diri sendiri untuk mencobanya dan akan menjadi akan terbiasa. Karena peristiwa tersebut saya bisa menemukan bakat lain didalam diri saya sekarang saya menjadi terbiasa dengan hitung-hitungan seperti matematika,statistika. Dan juga dalam bidang olahraga kecerdasan yang saya miliki seperti menjadi pesepakbola handal.
Jadi seberapa keras didikan dari orang tua sebenarnya orang tua kita sayang kepada kita namun kita tidak menyadarinya bahwa akan berguna ilmu yang kita tuntut dalam keadaan tertekan tersebut. Namun adanya juga orang tua yang mengajarkan dengan lemah lembut dengan anaknya terkadang sebagian kecil anak akan menentang orang tuanya dikemudian hari karena anak tersebut merasa sudah hebat dari orang tuanya dan orang tuanya dijadikan bahan pelampiasan bagi kekesalannya, dan sudah banyak contoh yang dapat kita lihat dari kejadian ini.
Thursday 19 March 2009 |

Berpikir Kreatif
Diperlukan kemampuan berfikir kreatif untuk dapat mempertahankan hidup. Juga bagi mereka yang ingin bergerak serta hidup dalam gelombang perubahan yang cepat saat ini. Marmut dan dinosaurus, adalah sebagian dari binatang yang tidak akan pernah lagi di lihat didunia, dan saat ini ada 400 species lagi dalam daftar tunggu yang akan segera punah.
Bagaimana dengan manusia ? Secara species tidak punah, tetapi institusi mereka yang punah dan tersingkir ! Beberapa tahun terakhir ini ada beberapa institusi besar yang menghilang dari peredaran, perusahaan pesawat terbang Fokker dan perusahaan elektronik terbesar tahun 80'an ITT telah bangkrut. Dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini disebabkan tingginya kompetisi, meningkatnya permintaan pelanggan, kontrol lingkungan semakin ketat, permintaan SDM unggul dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Semua faktor tersebut bergabung menyatu untuk mengancam dan menantang. Yang mati adalah mereka yang gagal mengatasi, gagal beradaptasi atau gagal berubah sesuai dengan zamannya.
Kreatifitas bukanlah monopoli hak orang genius saja. Ternyata IQ tidak menjadikan jaminan terhadap orang yang mempunyai kemampuan berfikir secara praktis, cekatan, orisinil dan kreatif. Sikap kreatif harus didukung oleh kecerdasan emosional - EQ. Adapun segi- segi mental orang kreatif adalah :
1. Selalu belajar untuk menjadi seorang inovator yang terbaikSeorang yang selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplemantasikan ide- ide, baik yang baru maupun yang sudah lama. Carilah ide-ide secara aktif melalui cara membaca, pembacaan sepintas, membuat intisari dan lain sebagainya atas katalog-katalog, buku-buku laporan, dan lain sebagainya.
2. Ubahlah Kebiasaan dan citra diri andaJadilah seorang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan. Kembangkanlah sikap mencintai ide-ide, hal-hal, cara-cara, sistem-sistem dan teknologi-teknologi baru. Tuangkanlah ide-ide anda ke dalam bentuk tulisan.
3. Lakukanlah tindakanMilikilah keberanian dan keparcayaan diri untuk menjadi inovator. Jadilah orang yang berbeda. Kegagalan memang akan muncul, namun kita akan belajar dari adanya suatu kesalahan. Emosi akan dapat membantu munculnya kreatifitas --- Kendalikanlah stress. Tekunlah selalu !!
4. Terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka. Jadilah seorang dengan pikiran yang terbuka dan fleksibel.
5. Terapkanlah ide-ide pada setiap sudut kehidupan andaDalam kehidupan pribadi anda, karir, sekolah, bisnis dan di manapun juga. Ajukanlah selalu pertanyaan: "Dengan jalan lain yang bagaimana saya dapat melakukannya ?" Hasilkan suatu pemecahan masalah, ide-ide, konsep dan teori-tori yang inovatif dan kreatif. Jadilah peka terhadap setiap kesempatan-kesempatan baik.
6. Pelajarilah tentang inovasi, perubahan dan kreatifitas sebagaimana anda berusaha untuk memenangkan diterimanya ide anda. Didiklah diri anda sendiri. Ambillah kursus-kursus yang tersedia. Kembangkanlah gairah terhadap adanya masalah yang anda hadapi. Belajarlah menjadi anggota suatu tim kerja, pemimpin dan inovator yang baik.
7. Milikilah selalu rasa ingin tahu dan jadilah seorang pengamat : Kembangkanlah semangat anda untuk mencari informasi. Inilah satu-satunya cara untuk dapat mengenali awal mula masalah yang sebenarnya. Hindarilah pertentangan cara berfikir anda. Temukanlah faktor-faktor yang dapat dijadikan kunci utama.
8. Bertanyalah selaluMengapa, Apa, Yang Mana, Di Mana, Kapan, Siapa, Bagaimana, dan Apabila. Refleksikanlah selalu terhadap setiap aspek dari masalah anda. Jangan terlalu capat berprasangka terhadap ide-ide.
9. Kembangkan daya berfikir reflektif dan kemampuan-kemampuan berfikir andaBermimpilah siang hari tentang masalah anda. Meloncatlah kesana kemari di antara daya nalar, kritis, khayalan dan berfikir melantur. Perbaikilah tingkat kemampuan berfikir anda melalui cara mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
10. Bangunlah dasar pengetahuan dan intuisi anda melalui kegiatan membaca dan lain-lainnyaJagalah kerapian arsip anda. Belajarlah tentang cara bagaimana melakukan penelitian dan cara memvisualisasikan.
Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, bacalah bidang apa saja. Belajar apapun tidak ada ruginya, jika anda mampu menggunakan asas manfaat. Mulailah dengan rajin mencatat, membuat dokumentasi dan jagalah kerapian arsip anda. Milikilah konsep-konsep pemandu atau "pisau-pisau tajam" untuk membedah permasalahan.
|

Aku Ingin Menjadi LUAR BIASA !Mata, pikiran dan hati selalu ingin melihat semuanya indah seperti yang kita impikan. Tetapi mengapa kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ? Anda tentu punya impian, harapan, keinginan atau cita - cita. Pertanyaanya, sudahkah semuanya menjadi kenyataan ? atau sudah berapa persenkah anda mewujudkannya ? Tulisan ini akan mengajak anda mendesain masa depan yang lebih baik. Namun sebelum melanjutkan membacanya , siapkan pensil dan buku untuk mencatat hal terpenting yang muncul. Siapkan pula pikiran, hati, ketulusan serta kejujuran anda menerima dalil - dalil di bawah ini:
Pengakuan diri yang jujur merupakan kunci sukses pribadi andaSebuah keberanian akan mengantar anda ke jalan yang tepatSikap mau belajar merupakan teman seperjalanan yang akan memberi peneranganRendah hati adalah senjata untuk menghancurkan semua rintanganSetelah memahami dalil-dalil di atas, mari berlayar memahami diri anda, menemukan impian dan meraihnya
Cita-cita. Pengenalan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat bijaksana sebelum anda ingin menjadi luar biasa. Dengan begitu anda akan menemukan kelebihan dan kekurangan anda. " aku dan cita-citaku " adalah suatu bentuk keinginan paling mendalam dari setiap orang. Untuk mengenali diri anda sendiri maka anda harus set ulang apa sebenarnya cita-cita anda. Mau jadi apa saya dalam 3, 5, 10 tahun mendatang ? Orang-orang luar biasa selalu mencari lingkungan yang mendukung dirinya menjadi apa yang diimpikannya. Jika tidak menemukannya, mereka tidak pasrah ! Mereka justru menciptakan lingkungan sendiri. Silahkan introspeksi diri apakah cita-cita anda sejalan dan mendapatkan lingkungan yang sesuai. Jika tidak anda harus berani keluar dari jalan yang selama ini dijalani. Beranilah berputar haluan ! Lalu tatapkan cita-cita anda dan pegang teguh itu. Kenali diri anda dengan cita-cita anda.
Citra Diri. Bagaimana cara anda memandang diri anda sendiri ? Apakah anda melihat diri anda sebagai sosok yang lemah, tak berdaya, penuh rasa rendah diri, apatis, egois, menyebalkan, minder, takut gagal atau sifat dan sikap negatif lainnya ? Citra diri yang baik merupakan syarat mutlak untuk anda menjadi manusia yang luar biasa. Jika selama ini anda pesimis pada diri sendiri,maka sudah waktunya mengubah diri menjadi optimis, berpenghargaan besar, berambisi, dan berani menghadapi tantangan dan resiko. Setiap pribadi layak untuk berhasil dan sukses. Setiap pribadi berhak menetapkan cita-citanya setinggi langit, berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Selama anda merasa todak layak, tidak mampu, itu berarti anda terlalu menghina diri anda sendiri. Anda sudah menginjak-injak diri sendiri. Sebab itu perbaiki cara melihat diri sendiri. Perbaiki citra diri anda.
Harga Diri. Perasaan diri sendiri atau berapa besar menyukai diri sendiri itu adalah sebuah harga diri. Pernahkah anda membayangkan jadi bintang film terkenal yang disanjung dan dihormati banyak orang ? Bukankah hati dan perasaan anda sangat luar biasa ? Bukankah itu sangat berpengaruh terhadap perasaan ? Bukankah kemudian anda semakin menyukai diri anda sendiri ? Itulah sebuah harga diri. Menyukai, bangga, dan menyayangi diri sendiri merupakan faktor terpenting untuk menjadi luar biasa. Orang lain tidak mungkin akan menghargai anda jika anda sendiri tidak pernah menghargai diri sendiri. Kalau anda memberikan nilai 10 pada diri anda maka orang lain pun akan memberikan nilai 10, bahkan lebih ! Sebaliknya jika anda sudah tidak menghargai diri sendiri, begitu murah menghargai diri sendiri, orang lain pun akan melakukan hal yang sama terhadap anda. Maka hargai diri anda setinggi-tingginya.
Menantang Diri Sendiri. Anda tidak mungkin termotivasi setiap saat. Ada kalanya jika hidup terasa sulit sehingga motivasi hilang. Tetapi sebaliknya, jika perasaan anda sedang senang maka anda akan mendapatkan kembali api motivasi tersebut. Motivasi akan muncul jika berhubungan dengan nilai kehidupan, keinginan, kebutuhan dan ambisi. Motivasi juga akan timbul jika kita hendak bepergian, kehidupan terancam atau waktu menghadapi sebuah resiko. Maka, tatkala anda kehilangan motivasi, saatnya anda harus menantang diri sendiri. Ciptakan lagi motivasi yang terhilang tersebut. Bagaimana caranya ? lakukan cara ini : tetap antusias, penuhi diri dengan rasa ingin tahu, baca buku, dengar kaset motivasi, renungkan terus impian, bayangkan saat impian terwujud, sadari bahwa anda dalam proses perubahan, dan jangan berharap kehidupan jadi lebih mudah. Menantang diri sendiri berarti anda berani mengakui segala kelemahan dan kekurangan. Anda harus siap mengubahnya menjadi kekuatan dan kelebihan. Berani menantang diri anda sendiri berarti anda sudah masuk ke dalam dunia komitmen yang tertinggi dalam proses pencapaian kemenangan diri anda.
Mulai Bergerak. Setelah mengetahui dengan pasti ke mana anda akan pergi, maka saatnya anda bergerak. Kesiapan sangatlah diperlukan dalam perjalanan anda menjadi manusia yang luar biasa. Maka hal-hal yang harus anda lakukan adalah : mengubah frustasi menjadi aksi. Sudah saatnya anda tinggalkan konsep-konsep, metode, cara-cara kerja dan kebiasaan lama. Ganti dengan yang baru. Saatnya anda bangkit, bangun dan sadar bahwa ternyata anda menjadi luar biasa jika anda mau dan bersedia membayar harganya. Apa yang harus anda perbuat ? Buat daftar sifat terbaik lalu buang sifat buruk. tetaplah bergairah, terus belajar mengembangkan potensi diri, kepribadian, tantangan lebih berani, selalu bicara positif, membuat prestasi lebih baik, selalu berhubungan dengan orang lain, selalu memotivasi diri setiap saat, dan memahami hukum panen. Jika anda menghendaki buah durian janganlah menanam biji jagung.
Menjadi Luar Biasa. Setelah mengenali diri, berani menantang diri sendiri, mulai bergerak ke depan ke arah perbaikan, kemajuan, pengembangan diri yang positif, maka siap-siaplah menyongsong lahirnya diri anda sebagai manusia luar biasa. Berfikir terlebih dulu baru bertindak adalah cara yang benar yang dilakukan oleh orang-orang luar biasa. Kendaraan berati fasilitas yang dipergunakan untuk menuju ke masa depan yang anda inginkan. Kendaraan anda tidak lain adalah semangat anda.
Kemauan. Akhir kata, kemauan dan pilihan adalah yang sangat menentukan apakah anda ingin tetap menjadi manusia yang biasa atau luar biasa. Tidak perduli anda siap dan dari mana, jika anda mau dan memilih untuk menjadi orang yang luar biasa anda pasti bisa. Tetapi jika anda tidak mau, maka hidup anda tidak akan pernah berubah. Jika anda tidak memilih, janganlah menyalahkan keadaan. Anda yang menentukan ke mana akan pergi, dengan siapa pergi, apa yang harus dibawa, berapa banyak bekal, kapan mau berangkat, jalan mana yang harus dilewati, semuanya tergantung pada pilihan dan keputusan anda sendiri. Menjadi luar biasa hanyalah salah satu pilihan yang dapat anda pilih dalam kehidupan anda. Anda pasti bisa jika anda menginginkannya
|

Cara Berpikir Kaya
Seringkali saya mendengar gerutuan orang-2 yang mengatakan bahwa dunia ini tidak adil, karena yang kaya semakin kaya, dan yang miskin tetap miskin. Orang yang miskin acapkali berkata, seandainya mereka diberi kesempatan, mereka juga bisa kaya. Atau kalau mereka punya modal yang banyak atau pandai, mereka bisa mempunyai perusahaan juga. Benarkah modal bisa membuat orang kaya ? Banyak orang yang menang undian berhadiah, tapi dalam sekejab pula hartanya tersebut habis karena tidak dikelola dengan baik.
Kaya dan miskin dalam konteks disini bukan dalam arti fisik, namun dari cara anda memandang uang. Apabila anda mempunyai rumah bak istana dengan lima mobil, namun anda selalu merasa kekurangan uang, berarti anda adalah orang miskin. Sebaliknya, seorang tukang becak yang sudah cukup puas dengan makan tiga kali sehari, bisa dianggap orang kaya.
Robert Kiyosaki pernah mengatakan bahwa yang membedakan seseorang kaya dan miskin bukan uang, kepandaian atau modal, tetapi CARA BERPIKIR. Nah, cara berpikir seperti apa yang membuat orang kaya ?
Yang pertama adalah masalah tabungan (saving). Orang miskin berpikir menabung di tempat yang aman, orang kaya berpikir investasi di tempat yang nyaman. Tempat menabung yang aman menurut orang miskin adalah tempat yang paling sering didengar keberadaannya, paling banyak cabangnya, paling besar gedungnya, bunganya stabil, dan bisa memberikan jaminan keamanan apabila terjadi sesuatu. Sedang tempat menabung yang nyaman menurut orang kaya adalah tempat yang tidak banyak diketahui orang, beresiko tinggi, pendapatannya naik turun setiap saat, dan perlu keahlian khusus untuk mengelolanya. Prinsip orang miskin disini adalah "Safe Risk, Stable Return", sedang orang kaya adalah "High Risk, High Return".
Yang kedua adalah masalah penghematan vs pendapatan. Orang miskin sangat mematuhi aturan "Jangan sampai besar pasak daripada tiang". Artinya, seandainya pendapatan kita Rp 1 juta, sedangkan pengeluaran kita 1,5 juta, maka sebisa mungkin pengeluaran ditekan hingga Rp 800 ribu, masih sisa Rp 200 ribu untuk ditabung. Disisi lain, orang kaya jika mempunyai pendapatan 1 juta dan pengeluarannya 1,5 juta, maka mereka akan bekerja lebih keras sehingga pendapatannya mencapai 2 juta. Sehingga pengeluaran 1,5 juta tertutup dan masih tersisa Rp 500 ribu untuk ditabung. Bisa kita lihat disini, bahwa orang kaya pun mematuhi aturan penghematan tersebut, tapi dari sisi yang berbeda. Orang miskin melihatnya dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan pengeluarannya, sedang orang kaya melihat dari sisi pengeluarannya, lalu meningkatkan pendapatannya.
Yang ketiga adalah masalah bagaimana anda dan uang bekerja bersama. Orang miskin bekerja keras demi uang, orang kaya menempatkan uang mereka pada instrumen tertentu agar bekerja keras bagi mereka. Disini semakin keras orang miskin bekerja, mereka akan mempunyai banyak uang, tetapi mereka hampir tidak mempunyai lagi waktu luang. Sebaliknya, semakin keras uang bekerja bagi orang kaya, mereka semakin punya banyak uang serta waktu luang. Itulah sebabnya tidak usah heran melihat orang kaya dengan ribuan karyawan masih sempat main golf, sedangkan orang miskin mengatakan tidak punya waktu mengantar anak tunggalnya jalan-2 ke mall karena sibuk bekerja.
Yang keempat adalah pengelolaan uang tambahan. Seringkali jika kita menerima uang tambahan diluar gaji bulanan seperti THR, bonus, atau hasil kerja sampingan, pikiran orang miskin akan langsung digunakan untuk membeli sesuatu, karena dianggap duit tambahan tersebut sebagai rejeki dadakan. Orang kaya akan menempatkan uang tambahan tersebut pada investasi tertentu, dan bunganya baru dipakai untuk membeli sesuatu. Tiga hal yang berperan disini adalah waktu, modal awal dan bunga. Orang miskin dari segi waktu lebih cepat memperoleh barangnya, namun modal awalnya habis dan tidak memperoleh bunga. Sebaliknya, orang kaya lebih bisa menahan diri untuk membeli barang dalam waktu yang lebih lama, namun modal awalnya masih ada, karena pembelian dilakukan dengan bunga.
Bagaimana cara berpikir anda, sudahkah anda berpikir seperti orang kaya ?
|

Fleksibel
Jika kita tahu bahwa langkah yang sedang kita ambil tidak membuahkan hasil maka kita harus merubah strategi, cari cara lain. Salah satu buku yang banyak menerangkan mengenai langkah ini adalah buku "Dare to fail" karangan Billi Lim. Billi menyebut dirinya pakar kegagalan. Kolonel Sanders ditolak berkali-kali, bahkan kakek berusia 62 tahun itu harus rela menghabiskan waktu kurang lebih 2 tahun untuk hidup di mobil, dalam upayanya menjual resep ayam gorengnya. Hingga akhirnya ada yang mau membelinya dan sekarang restoran KFC ada di mana-mana.Thomas Alfa Edison, mengalami kegagalan ribuan kali dalam membuat percobaan lampu pijar. Ungkapannya yang terkenal setiap kali percobaannya gagal : saya tidak gagal, saya hanya mengetahui satu cara lagi yang tidak berhasil. Paulus Winarto, seorang pengarang muda yang berhasil menjadi best seller author untuk buku pertamanya mengatakan bahwa ia ditolak hingga 6x sebelum buku pertamanya itu ada yang mau menerima, sekarang ia merupakan seorang yang sangat produktif di usianya yang masih sangat muda.
Yang anda harus ingat : mereka merubah pendekatan atau caranya tapi tidak merubah impian mereka. Yang banyak terjadi, ketika kita mempunyai suatu impian dan kita mengalami kegagalan dalam perjalanan mencapainya, yang kita rubah adalah impian kita bukan cara kita mencapainya.
Kalau anda telah melakukan langkah 1 s/d 5, maka besar kemungkinan yang akan anda rubah adalah caranya tetapi bukan impian anda, kenapa ? Karena impian yang anda kejar adalah yang berhubungan dengan yang anda sukai (langkah 1 dan 2) dan anda telah menemukan alasan yang kuat (langkah 3). Dengan melakukan sesuatu yang anda sukai, maka dalam mengejar impian anda tidak merasakan suatu beban ditambah lagi dengan adanya alasan yang kuat yang akan selalu memotivasi anda.
|


Impian Sejati
Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, "Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya".
"Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?" tanya si orang tua. "Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini". Jawab si anak muda.
Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.
Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.
"Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya" tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,"Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?". "Udara, yang paling saya inginkan adalah udara". Jawab si anak muda.
"Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?"tanya si orang tua itu lagi.
"Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air" jelas si anak muda.
"Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI" kata si orang tua dengan bijak.
Renungan
Anda saat ini mempunyai impian sejati ?Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.
Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.
Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun. "Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……" bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?
Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan' membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata "NO". "Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana, jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.Tapi karena terlampau seringnya kata "NO' itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru,misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata "NO".
Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati'. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.
Atau ada pula tipe orang yang terjebak di dalam `comfort zone', dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan.Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata "Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……".
Tipe ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka' jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel' dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda, "Saya punya impian untuk jadi orang sukses.Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik". Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda …..Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?
Rekan-2 sekalian, saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.
Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !
|

Karakter Pemimpin yang Luar Biasa
Saat seseorang memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan anda, keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut : karakter anda atau kemampuan anda. Mereka ingin memastikan apakah anda adalah seseorang yang pantas mereka ikuti, atau apakah anda memiliki kemampuan untuk membawa mereka pada keberhasilan. Tentu ada banyak pertimbangan, namun kali ini kita akanmemusatkan perhatian pada diskusi untuk mengetahui macam-macam karakter yang membuat orang lain mengikuti kepemimpinan anda.
1. INTEGRITASIntegritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas ?
2. OPTIMISMETakkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong ? Bila ya, anda adalah seorang pesimis. Apakah anda melihat gelas itu separuh berisi ? Bila ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh ; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara ? Maka anda adalah seorang yang super optimis. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang optimis ?
3. MENYUKAI PERUBAHANPemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan tumbuh. Apakah anda anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan ?
4. BERANI MENGHADAPI RESIKOKapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting.Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko ?
5. ULETKecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah saja." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi ?
6. KATALISTISSeorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain ?
7. BERDEDIKASIPara pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian anda pada tujuan ?
Karakter kepemimpinan diatas tidaklah diperoleh seseorang begitu saja ketika dia lahir, namun dari proses kegagalan, beradaptasi dan terus bertumbuh. Teruskan semangat untuk terus belajar menjadi pemimpin sejati yang luar biasa !
|

Memuluskan Perjalanan Sukses Dengan Fokus
If you want to get manything finally you get nothing! Demikian nasihat Suryadi Sasmita, seorang entrepreneur unggulan di negeri ini. Intinya, Suryadi ingin menekankan pentingnya kekuatan fokus. Memang, dalam hidup ini kita tidak bisa menggapai semua hal sekaligus. Logika sederhananya, jika kita mengejar sepuluh ekor kelinci pada saat bersamaan, hampir bisa dipastikan kita tidak akan memperoleh satu pun. Sebaliknya kalau kita memfokuskan perhatikan kepada salah satu dari sepuluh ekor tadi, niscaya kita akan lebih mudah menangkapnya.
Suryadi sendiri pernah mencoba mengabaikan prinsip ini beberapa tahun lalu. Dengan latar belakang seorang pengusaha garmen, ia kemudian masuk ke berbagai bidang bisnis lainnya, seperti properti, pembalut wanita hingga bisnis retail. Hasilnya? “Pikirannya saya bercabang-cabang. Pecah tidak karuan sehingga bisnis utama saya malah terabaikan dan bisnis baru pun tidak terlalu berkembang. Untunglah saya segera menyadari hal ini dan kembali ke bisnis utama saya, “ katanya.
Pengalaman yang dialami Suryadi juga pernah saya alami. Sebagai orang yang selalu merasa haus ilmu, saya suka sekali membaca. Setiap minggu saya selalu berkunjung ke toko buku. Sebagai pembicara publik, buku sangat membantu saya dalam menyiapkan bahan presentasi. Sayangnya ketika itu saya belum memutuskan bidang apa yang akan menjadi spesialis saya sebagai pembicara publik dan trainer. Akibatnya saya membeli buku dari berbagai bidang. Mulai dari motivasi, kewirausahaan, kepemimpinan, public relations, marketing hingga buku-buku spiritual.
Seiring dengan meningkatnya kesibukan, saya tidak lagi punya terlalu banyak waktu untuk membaca. Istri saya terkadang menasihati saya agar membeli buku yang dibutuhkan saja mengingat masih begitu banyak buku yang belum tuntas saya baca. “Fokuskan pada bidang tertentu saja sehingga pengeluaran untuk buku bisa kita hemat,”nasihatnya. Saya pun sadar kalau apa yang dikatakannya itu benar. Itulah sebabnya sejak beberapa waktu lalu saya lebih memfokuskan diri saya untuk mendalami ilmu motivasi dan kepemimpinan. Dua bidang ini begitu menarik hati saya dan saya merasa panggilan hidup saya memang ke arah situ. Berkat kegiatan belajar yang terfokus, dalam waktu dekat, saya bersama partner bisnis saya akan meluncurkan 2 lembaga pendidikan praktis di bidang kewirausahaan dan kepemimpinan.
Fokus memang penting. Saya punya seorang teman yang memiliki semangat hidup dan cita-cita yang tinggi. Tahun lalu ia bercerita kalau ia sedang aktif di bisnis pemasaran jaringan. Awal tahun ini ia berganti bidang bisnis ke arah minuman. Baru-baru ini ia bahkan banting setir lagi ke arah makanan. Tanpa perlu penjelasan panjang darinya, saya pun tahu kalau bisnisnya tidak ada yang berkembang pesat.
Saya mengamati salah satu alasan mengapa orang sering tidak bisa fokus adalah kecenderungan untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Melihat orang lain sukses di bisnis pakaian, ia pun ingin ikutan. Melihat temannya berkembang di bidang properti, hatinya pun tergiur padahal ia sama sekali tidak tahu seluk-beluk bisnis itu. Barangkali dalam pikiran bawah sadarnya terbentuk sebuah pemahaman kalau orang lain bisa sukses di bidang itu, saya pun pasti bisa. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain bukan sikap yang bijaksana. Itu tidak adil. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang paling baik adalah kita senantiasa berfokus pada kekuatan-kekuatan kita. Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield menulis, “You must invest most of your time every week doing what you do best, and let others do what they best.” Ya, luangkanlah waktu Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda kuasai dengan baik dan biarkan orang lain melakukan hal-hal yang mereka kuasai.
Kalau kita berfokus pada kelemahan kita, sudah bisa dipastikan kita tidak akan mencapai hasil maksimal. Bahkan, seringkali kita merasa stres dan frustrasi. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita tahu apa bidang kekuatan kita? Pertama, kita bisa melihat bidang mana saja yang kita mahir atau terampil. Kedua, dengan menanyakannya kepada orang lain. Terkadang kita memang tidak menyadari kalau kita mempunyai sebuah kelebihan tertentu. Saya sendiri pernah mengabaikan kelebihan saya dalam hal menulis selama beberapa tahun sampai seorang sahabat menasihati saya dengan mengatakan profesi sebagai penulis tidak mengenal masa pensiun. Dari sinilah saya tergugah untuk menulis buku. Ditunjang dengan hobi membaca buku (yang sebagian besar bisa dijadikan referensi), saya pun merasa pekerjaan ini sebagai sebuah bentuk permainan saja dan saya menghayatinya sepenuh hati.
Kalau kita masih juga sulit menemukan bidang kekuatan kita, saya sarankan agar membuka komunikasi yang lebih intensif dengan Yang Mahakuasa. Biarkan Ia berbicara dan kita mendengarkan. Memang dalam hidup ini, kita kurang memberikan waktu kepada Tuhan untuk berbicara kepada kita. Kita terlalu sibuk berbicara tentang Tuhan (talk about) sehingga seolah-olah kita paling tahu segala sesuatu tentang-Nya. Sering juga kita hanya berbicara kepada Tuhan dengan satu arah (talk to). Misalnya berdoa hanya untuk menyampaikan permohonan dan keluhan-keluhan kita. Sebaliknya, jarang sekali kita meluangkan waktu yang cukup untuk berbicara dengan Tuhan (talk with). Padahal saya yakin, Tuhan senantiasa mau berdialog dengan kita.
Kalau kita telah menemukan bidang kekuatan kita, akan lebih mudah bagi kita untuk membuat impian berdasarkan bidang kekuatan itu. Impian yang terfokus akan memberikan energi yang mendorong kita untuk berusaha mencapainya. Sahabat saya, Mas Aribowo Prijosaksono punya punya impian untuk memberikan insiprasi dan memberdayakan banyak orang agar memiliki kehidupan yang luar biasa (living a great live). Ditunjang kelebihannya dalam hal menulis, hingga kini ia telah menghasilkan 7 buah buku yang laris di pasaran (best seller). Salut! Bagaimana dengan Anda? ***
|

Sepuluh Tip Sukses Right Here, Right Now
Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya, mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam.
Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.
Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia "sukses" di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.
Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut "sukses"? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset "orang sukses" bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.
Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10 mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, filem Door to Door dan buku berjudul Ten Things I Learned from Bill Porter oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata orang awam ia tidaklah termasuk kategori "sukses secara finansial."
Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.
Nah, lantas apa resep 10 tip sukses concoction ala Jennie?
Satu, bersyukurlah atas hari ini. "Just to be alive is a grand thing," kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.
Dua, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever." Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.
Tiga, setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego. Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, "There are all kinds of writers, there are all kinds of readers." Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in the world.
Empat, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, "Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail." Jangan latah mengikuti orang lain, dengar kata hati dan ikutilah jalan yang belum kelihatan.
Lima, belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.
Enam, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.
Tujuh, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.
Delapan, semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.
Sembilan, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.
Sepuluh, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. "Just do it," kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiap kesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.
Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).
|

Sepuluh Unsur Kepribadian Billionaire
Minggu lalu saya berada di New York City, tepatnya Manhattan, yang jaraknya kurang lebih 2500 mil dari kediaman saya di San Francisco Bay Area. Seorang “mogul” alias pengusaha kelas kakap yang berteman dekat dengan Donald Trump memanggil saya untuk membantunya dalam mendirikan divisi baru institusi pendidikannya yang sudah mendunia. Sebutlah namanya Mr. JC.
Sebagai seorang konsultan yang sering mendengar nama Mr. JC ini disebut-sebut, tentu saja saya sangat girang ketika dikontak oleh asistennya untuk mengunjungi Si Mogul ini untuk business meeting. Dengan harap-harap cemas saya mempersiapkan segala sesuatunya agar presentasi saya nanti tidak memalukan. Namanya saja berbisnis dengan seorang pengusaha kelas kakap. Siapalah saya ini di matanya.
Ternyata, di luar dugaan saya, Mr. JC sangat ramah dan informal. Kecerdasannya tampak jelas dari “being comfortable in his own skin.” Ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri, tidak ada unsur intimidasi maupun berusaha tampak lebih cerdik daripada lawan bicaranya. Sungguh saya sangat terkesan.
Selama kurang lebih 6 jam perjalanan pulang di pesawat, saya banyak merenungkan pertemuan ini, terutama mengenai kepribadian Mr. JC yang sangat menawan. Otak saya yang gemar melakukan studi komparasi kembali bekerja. Satu per satu wajah orang-orang sukses muncul di benak saya. Wah, ternyata banyak sekali kemiripan sifat dan perilaku mereka dengan Mr. JC, yang tampaknya sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat dan perilaku mereka yang kurang berhasil.
Sepuluh unsur kepribadian seorang billionaire yang saya sarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaies dan beberapa pengusaha sukses adalah sebagai berikut:
Satu, Keberanian Untuk Berinisiatif.Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt “You’re Fired” dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.
Dua, Tepat Waktu.Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan partner bisnis.
Tiga, Senang Melayani dan Memberi.Seorang billionaire pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.
Empat, Membuka Diri Terlebih Dahulu.Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?) Lima, senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis.Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. “No man is an island,” kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.
Enam, senang mempelajari hal-hal baru.Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal-hal baru.
Tujuh, jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).
Delapan, berani menanggung resiko.Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?
Sembilan, tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.
Sepuluh, “comfortable in their own skin” alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusahamenutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan billionaire yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.
Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang billionaire? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan.
|


Sepuluh Unsur Kepribadian Billionaire
Minggu lalu saya berada di New York City, tepatnya Manhattan, yang jaraknya kurang lebih 2500 mil dari kediaman saya di San Francisco Bay Area. Seorang “mogul” alias pengusaha kelas kakap yang berteman dekat dengan Donald Trump memanggil saya untuk membantunya dalam mendirikan divisi baru institusi pendidikannya yang sudah mendunia. Sebutlah namanya Mr. JC.
Sebagai seorang konsultan yang sering mendengar nama Mr. JC ini disebut-sebut, tentu saja saya sangat girang ketika dikontak oleh asistennya untuk mengunjungi Si Mogul ini untuk business meeting. Dengan harap-harap cemas saya mempersiapkan segala sesuatunya agar presentasi saya nanti tidak memalukan. Namanya saja berbisnis dengan seorang pengusaha kelas kakap. Siapalah saya ini di matanya.
Ternyata, di luar dugaan saya, Mr. JC sangat ramah dan informal. Kecerdasannya tampak jelas dari “being comfortable in his own skin.” Ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri, tidak ada unsur intimidasi maupun berusaha tampak lebih cerdik daripada lawan bicaranya. Sungguh saya sangat terkesan.
Selama kurang lebih 6 jam perjalanan pulang di pesawat, saya banyak merenungkan pertemuan ini, terutama mengenai kepribadian Mr. JC yang sangat menawan. Otak saya yang gemar melakukan studi komparasi kembali bekerja. Satu per satu wajah orang-orang sukses muncul di benak saya. Wah, ternyata banyak sekali kemiripan sifat dan perilaku mereka dengan Mr. JC, yang tampaknya sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat dan perilaku mereka yang kurang berhasil.
Sepuluh unsur kepribadian seorang billionaire yang saya sarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaies dan beberapa pengusaha sukses adalah sebagai berikut:
Satu, Keberanian Untuk Berinisiatif.Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt “You’re Fired” dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.
Dua, Tepat Waktu.Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan partner bisnis.
Tiga, Senang Melayani dan Memberi.Seorang billionaire pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.
Empat, Membuka Diri Terlebih Dahulu.Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?) Lima, senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis.Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. “No man is an island,” kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.
Enam, senang mempelajari hal-hal baru.Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal-hal baru.
Tujuh, jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).
Delapan, berani menanggung resiko.Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?
Sembilan, tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.
Sepuluh, “comfortable in their own skin” alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusahamenutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan billionaire yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.
Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang billionaire? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan.
|


Sepuluh Tip Sukses Right Here, Right Now
Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya, mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam.
Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.
Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia "sukses" di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.
Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut "sukses"? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset "orang sukses" bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.
Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10 mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, filem Door to Door dan buku berjudul Ten Things I Learned from Bill Porter oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata orang awam ia tidaklah termasuk kategori "sukses secara finansial."
Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.
Nah, lantas apa resep 10 tip sukses concoction ala Jennie?
Satu, bersyukurlah atas hari ini. "Just to be alive is a grand thing," kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.
Dua, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever." Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.
Tiga, setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego. Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, "There are all kinds of writers, there are all kinds of readers." Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in the world.
Empat, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, "Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail." Jangan latah mengikuti orang lain, dengar kata hati dan ikutilah jalan yang belum kelihatan.
Lima, belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.
Enam, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.
Tujuh, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.
Delapan, semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.
Sembilan, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.
Sepuluh, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. "Just do it," kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiap kesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.
Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).
|


Memuluskan Perjalanan Sukses Dengan Fokus
If you want to get manything finally you get nothing! Demikian nasihat Suryadi Sasmita, seorang entrepreneur unggulan di negeri ini. Intinya, Suryadi ingin menekankan pentingnya kekuatan fokus. Memang, dalam hidup ini kita tidak bisa menggapai semua hal sekaligus. Logika sederhananya, jika kita mengejar sepuluh ekor kelinci pada saat bersamaan, hampir bisa dipastikan kita tidak akan memperoleh satu pun. Sebaliknya kalau kita memfokuskan perhatikan kepada salah satu dari sepuluh ekor tadi, niscaya kita akan lebih mudah menangkapnya.
Suryadi sendiri pernah mencoba mengabaikan prinsip ini beberapa tahun lalu. Dengan latar belakang seorang pengusaha garmen, ia kemudian masuk ke berbagai bidang bisnis lainnya, seperti properti, pembalut wanita hingga bisnis retail. Hasilnya? “Pikirannya saya bercabang-cabang. Pecah tidak karuan sehingga bisnis utama saya malah terabaikan dan bisnis baru pun tidak terlalu berkembang. Untunglah saya segera menyadari hal ini dan kembali ke bisnis utama saya, “ katanya.
Pengalaman yang dialami Suryadi juga pernah saya alami. Sebagai orang yang selalu merasa haus ilmu, saya suka sekali membaca. Setiap minggu saya selalu berkunjung ke toko buku. Sebagai pembicara publik, buku sangat membantu saya dalam menyiapkan bahan presentasi. Sayangnya ketika itu saya belum memutuskan bidang apa yang akan menjadi spesialis saya sebagai pembicara publik dan trainer. Akibatnya saya membeli buku dari berbagai bidang. Mulai dari motivasi, kewirausahaan, kepemimpinan, public relations, marketing hingga buku-buku spiritual.
Seiring dengan meningkatnya kesibukan, saya tidak lagi punya terlalu banyak waktu untuk membaca. Istri saya terkadang menasihati saya agar membeli buku yang dibutuhkan saja mengingat masih begitu banyak buku yang belum tuntas saya baca. “Fokuskan pada bidang tertentu saja sehingga pengeluaran untuk buku bisa kita hemat,”nasihatnya. Saya pun sadar kalau apa yang dikatakannya itu benar. Itulah sebabnya sejak beberapa waktu lalu saya lebih memfokuskan diri saya untuk mendalami ilmu motivasi dan kepemimpinan. Dua bidang ini begitu menarik hati saya dan saya merasa panggilan hidup saya memang ke arah situ. Berkat kegiatan belajar yang terfokus, dalam waktu dekat, saya bersama partner bisnis saya akan meluncurkan 2 lembaga pendidikan praktis di bidang kewirausahaan dan kepemimpinan.
Fokus memang penting. Saya punya seorang teman yang memiliki semangat hidup dan cita-cita yang tinggi. Tahun lalu ia bercerita kalau ia sedang aktif di bisnis pemasaran jaringan. Awal tahun ini ia berganti bidang bisnis ke arah minuman. Baru-baru ini ia bahkan banting setir lagi ke arah makanan. Tanpa perlu penjelasan panjang darinya, saya pun tahu kalau bisnisnya tidak ada yang berkembang pesat.
Saya mengamati salah satu alasan mengapa orang sering tidak bisa fokus adalah kecenderungan untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Melihat orang lain sukses di bisnis pakaian, ia pun ingin ikutan. Melihat temannya berkembang di bidang properti, hatinya pun tergiur padahal ia sama sekali tidak tahu seluk-beluk bisnis itu. Barangkali dalam pikiran bawah sadarnya terbentuk sebuah pemahaman kalau orang lain bisa sukses di bidang itu, saya pun pasti bisa. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain bukan sikap yang bijaksana. Itu tidak adil. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang paling baik adalah kita senantiasa berfokus pada kekuatan-kekuatan kita. Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield menulis, “You must invest most of your time every week doing what you do best, and let others do what they best.” Ya, luangkanlah waktu Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda kuasai dengan baik dan biarkan orang lain melakukan hal-hal yang mereka kuasai.
Kalau kita berfokus pada kelemahan kita, sudah bisa dipastikan kita tidak akan mencapai hasil maksimal. Bahkan, seringkali kita merasa stres dan frustrasi. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita tahu apa bidang kekuatan kita? Pertama, kita bisa melihat bidang mana saja yang kita mahir atau terampil. Kedua, dengan menanyakannya kepada orang lain. Terkadang kita memang tidak menyadari kalau kita mempunyai sebuah kelebihan tertentu. Saya sendiri pernah mengabaikan kelebihan saya dalam hal menulis selama beberapa tahun sampai seorang sahabat menasihati saya dengan mengatakan profesi sebagai penulis tidak mengenal masa pensiun. Dari sinilah saya tergugah untuk menulis buku. Ditunjang dengan hobi membaca buku (yang sebagian besar bisa dijadikan referensi), saya pun merasa pekerjaan ini sebagai sebuah bentuk permainan saja dan saya menghayatinya sepenuh hati.
Kalau kita masih juga sulit menemukan bidang kekuatan kita, saya sarankan agar membuka komunikasi yang lebih intensif dengan Yang Mahakuasa. Biarkan Ia berbicara dan kita mendengarkan. Memang dalam hidup ini, kita kurang memberikan waktu kepada Tuhan untuk berbicara kepada kita. Kita terlalu sibuk berbicara tentang Tuhan (talk about) sehingga seolah-olah kita paling tahu segala sesuatu tentang-Nya. Sering juga kita hanya berbicara kepada Tuhan dengan satu arah (talk to). Misalnya berdoa hanya untuk menyampaikan permohonan dan keluhan-keluhan kita. Sebaliknya, jarang sekali kita meluangkan waktu yang cukup untuk berbicara dengan Tuhan (talk with). Padahal saya yakin, Tuhan senantiasa mau berdialog dengan kita.
Kalau kita telah menemukan bidang kekuatan kita, akan lebih mudah bagi kita untuk membuat impian berdasarkan bidang kekuatan itu. Impian yang terfokus akan memberikan energi yang mendorong kita untuk berusaha mencapainya. Sahabat saya, Mas Aribowo Prijosaksono punya punya impian untuk memberikan insiprasi dan memberdayakan banyak orang agar memiliki kehidupan yang luar biasa (living a great live). Ditunjang kelebihannya dalam hal menulis, hingga kini ia telah menghasilkan 7 buah buku yang laris di pasaran (best seller). Salut! Bagaimana dengan Anda? ***
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates