Diperlukan kemampuan berfikir kreatif untuk dapat mempertahankan hidup. Juga bagi mereka yang ingin bergerak serta hidup dalam gelombang perubahan yang cepat saat ini. Marmut dan dinosaurus, adalah sebagian dari binatang yang tidak akan pernah lagi di lihat didunia, dan saat ini ada 400 species lagi dalam daftar tunggu yang akan segera punah.
Bagaimana dengan manusia ? Secara species tidak punah, tetapi institusi mereka yang punah dan tersingkir ! Beberapa tahun terakhir ini ada beberapa institusi besar yang menghilang dari peredaran, perusahaan pesawat terbang Fokker dan perusahaan elektronik terbesar tahun 80'an ITT telah bangkrut. Dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini disebabkan tingginya kompetisi, meningkatnya permintaan pelanggan, kontrol lingkungan semakin ketat, permintaan SDM unggul dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Semua faktor tersebut bergabung menyatu untuk mengancam dan menantang. Yang mati adalah mereka yang gagal mengatasi, gagal beradaptasi atau gagal berubah sesuai dengan zamannya.
Kreatifitas bukanlah monopoli hak orang genius saja. Ternyata IQ tidak menjadikan jaminan terhadap orang yang mempunyai kemampuan berfikir secara praktis, cekatan, orisinil dan kreatif. Sikap kreatif harus didukung oleh kecerdasan emosional - EQ. Adapun segi- segi mental orang kreatif adalah :
1. Selalu belajar untuk menjadi seorang inovator yang terbaikSeorang yang selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplemantasikan ide- ide, baik yang baru maupun yang sudah lama. Carilah ide-ide secara aktif melalui cara membaca, pembacaan sepintas, membuat intisari dan lain sebagainya atas katalog-katalog, buku-buku laporan, dan lain sebagainya.
2. Ubahlah Kebiasaan dan citra diri andaJadilah seorang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan. Kembangkanlah sikap mencintai ide-ide, hal-hal, cara-cara, sistem-sistem dan teknologi-teknologi baru. Tuangkanlah ide-ide anda ke dalam bentuk tulisan.
3. Lakukanlah tindakanMilikilah keberanian dan keparcayaan diri untuk menjadi inovator. Jadilah orang yang berbeda. Kegagalan memang akan muncul, namun kita akan belajar dari adanya suatu kesalahan. Emosi akan dapat membantu munculnya kreatifitas --- Kendalikanlah stress. Tekunlah selalu !!
4. Terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka. Jadilah seorang dengan pikiran yang terbuka dan fleksibel.
5. Terapkanlah ide-ide pada setiap sudut kehidupan andaDalam kehidupan pribadi anda, karir, sekolah, bisnis dan di manapun juga. Ajukanlah selalu pertanyaan: "Dengan jalan lain yang bagaimana saya dapat melakukannya ?" Hasilkan suatu pemecahan masalah, ide-ide, konsep dan teori-tori yang inovatif dan kreatif. Jadilah peka terhadap setiap kesempatan-kesempatan baik.
6. Pelajarilah tentang inovasi, perubahan dan kreatifitas sebagaimana anda berusaha untuk memenangkan diterimanya ide anda. Didiklah diri anda sendiri. Ambillah kursus-kursus yang tersedia. Kembangkanlah gairah terhadap adanya masalah yang anda hadapi. Belajarlah menjadi anggota suatu tim kerja, pemimpin dan inovator yang baik.
7. Milikilah selalu rasa ingin tahu dan jadilah seorang pengamat : Kembangkanlah semangat anda untuk mencari informasi. Inilah satu-satunya cara untuk dapat mengenali awal mula masalah yang sebenarnya. Hindarilah pertentangan cara berfikir anda. Temukanlah faktor-faktor yang dapat dijadikan kunci utama.
8. Bertanyalah selaluMengapa, Apa, Yang Mana, Di Mana, Kapan, Siapa, Bagaimana, dan Apabila. Refleksikanlah selalu terhadap setiap aspek dari masalah anda. Jangan terlalu capat berprasangka terhadap ide-ide.
9. Kembangkan daya berfikir reflektif dan kemampuan-kemampuan berfikir andaBermimpilah siang hari tentang masalah anda. Meloncatlah kesana kemari di antara daya nalar, kritis, khayalan dan berfikir melantur. Perbaikilah tingkat kemampuan berfikir anda melalui cara mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
10. Bangunlah dasar pengetahuan dan intuisi anda melalui kegiatan membaca dan lain-lainnyaJagalah kerapian arsip anda. Belajarlah tentang cara bagaimana melakukan penelitian dan cara memvisualisasikan.
Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, bacalah bidang apa saja. Belajar apapun tidak ada ruginya, jika anda mampu menggunakan asas manfaat. Mulailah dengan rajin mencatat, membuat dokumentasi dan jagalah kerapian arsip anda. Milikilah konsep-konsep pemandu atau "pisau-pisau tajam" untuk membedah permasalahan.